28 November 2025

Halaqah Penguatan Kelembagaan Dorong Pembentukan Ditjen Pesantren

Pesantren, Ekoteologi dan Kemandirian Ekonomi Umat jadi Fokus Pembahasan

Jakarta – Ratusan ketua dan pengelola pondok pesantren se-DKI Jakarta menghadiri Halaqah Penguatan Kelembagaan Pendirian Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren dengan tema “Pesantren, Ekoteologi dan Kemandirian Ekonomi Umat” yang diselenggarakan di Auditorium Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis, 27 November 2025, pukul 13.00–16.10 WIB.


Halaqah ini merupakan bagian dari rangkaian diskusi yang digagas Kementerian Agama RI untuk menjaring masukan dari berbagai pemangku kepentingan – mulai dari akademisi, pimpinan dan pengasuh pesantren, hingga praktisi – terkait rencana pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren.

Direktur Pesantren Basnang Said dalam sambutannya menjelaskan bahwa pembentukan Ditjen Pesantren merupakan langkah strategis pemerintah untuk menata dan memperkuat ekosistem pendidikan pesantren di Indonesia.

“Pembentukan Ditjen Pesantren sendiri merupakan inisiatif pemerintah yang telah disetujui oleh Presiden, sebagai langkah strategis untuk menata dan memperkuat ekosistem pendidikan pesantren di Indonesia,” ujar Basnang Said.

Basnang menambahkan, melalui forum halaqah ini diharapkan terbangun pemahaman dan komitmen bersama antara pemerintah, akademisi, dan kalangan pesantren mengenai pentingnya integrasi nilai-nilai ekoteologi dan kemandirian ekonomi umat dalam penguatan kelembagaan pesantren.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap muncul kesepahaman bahwa pesantren bukan hanya pusat pendidikan dan dakwah, tetapi juga aktor penting dalam menjaga lingkungan serta menggerakkan kemandirian ekonomi umat,” lanjutnya.

Sebagai narasumber utama dalam halaqah ini hadir Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta Selatan dan Pimpinan Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta Barat yang memaparkan pengalaman, praktik baik, dan tantangan pesantren dalam mengembangkan kemandirian ekonomi berbasis nilai-nilai keagamaan serta kepedulian terhadap lingkungan.

Dalam sesi diskusi, para peserta berdialog dan menyampaikan masukan terkait desain kelembagaan Ditjen Pesantren, mulai dari kewenangan, program prioritas, hingga skema dukungan pemerintah terhadap pesantren dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan penguatan karakter santri.

Halaqah ini juga diikuti oleh berbagai pesantren di wilayah DKI Jakarta, di antaranya Pondok Pesantren Minhaajurrasyidin Lubang Buaya, Pondok Gede, Pondok Minhaajushobirin Jakarta Utara, dan Pondok Pesantren Baitul Muttaqin Cengkareng Jakarta Barat, bersama ratusan pondok pesantren lainnya. Kehadiran para pimpinan pesantren tersebut menunjukkan tingginya perhatian dan harapan terhadap kehadiran Ditjen Pesantren sebagai representasi kepentingan pesantren di tingkat nasional.

Melalui kegiatan ini, Kementerian Agama menghimpun berbagai gagasan dan rekomendasi dari lapangan yang nantinya akan menjadi bahan penguatan desain kelembagaan dan program kerja Direktorat Jenderal Pesantren, sehingga benar-benar berpihak pada peningkatan mutu pendidikan, kemandirian ekonomi, dan peran strategis pesantren dalam membangun peradaban umat.

Halaqah Penguatan Kelembagaan Dorong Pembentukan Ditjen Pesantren

Pesantren, Ekoteologi dan Kemandirian Ekonomi Umat jadi Fokus Pembahasan Jakarta – Ratusan ketua dan pengelola pondok pesantren se-DKI Jak...